Bukankah seharusnya aku tak lagi heran?
Pada malam-malam menjelang pestamu
Menjemput subuh dalam teguk-tawa
Pada denting-denting leher botolku
Tua-muda ini berkeliling gelas kecilnya
Mengeja namamu pelan-pelan berbisik
Dimulailah kemenangan besok segera
Dimulailah kemenangan besok segera
Pada namanu kuselipkan doa.
(Tonggos/Oktober 2019)