Menjadi bagian dari tribun selatan, membawaku pada pengalaman-pengalaman unik dengan cara mendukung yang ditawarkan di semen berundak Maguwoharjo. Batas-batas mendukung klub sepakbola begitu luas ditawarkan di sana. Kamu bisa katakan banyak hal, pyroshow, hujan roll kertas, koreografi yang rapi, suara bising sepanjang pertandingan, dan lagu-lagu mulai dari campur sari hingga saduran dataran eropa, pun kamu bisa memberi warna sendiri dengan lagu-lagu orisinil dari isi otakmu. Hal-hal yang kaku tidak begitu berlaku seiring keputusan-keputusan yang bisa selalu didiskusikan dalam forum-forum dadakan.
Dukungan tidak terpaku pada hari sepakbola berlangsung saja, sampai di hari-hari biasa kamu bisa menyalurkan apapun yang kamu suka atas nama sepakbola: tulisan, mural dan graffiti, fotografi dan video-video, lagu-lagu yang edar bebas hasil rekaman studio rumahan, bahkan komik dan corat-coret di kertas gambarmu yang lama nganggur. Banyak hal terwujud sejak hari pertama tribun selatan sepakat untuk berkumpul, sejak masih puluhan, sejak di angka ratusan, bahkan hingga sampai di titik ribuan. Bukan kuantitas yang membuat semua dukungan itu terjadi, katalisnya tentu ada di kualitas diri yang sadar betul bahwa sepakbola adalah bagian dari dirimu sendiri, dan diriku pula.
Rumusnya menjadi sangat mudah: hobi plus PSS Sleman sama dengan karya-karya, pergerakan, dan apapun produk tentang sepakbola. Kita seringkali lupa bahwa berapapun jumlahnya, tribun selatan akan selalu menawarkan hal yang sama, luasnya dimensi dukungan untuk Superelja. Angka-angka tidak pernah berlaku, tidak peduli itu jumlah likes, jumlah retweet, followers, dan apapun nominal dunia maya yang ada, tribun selatan tidak akan berubah. Aku juga akan tetap menilaimu sebagai sesama penyuka PSS Sleman tak peduli berapapun nominal yang kamu raih di layar telepon selularmu.
Seumpama kita kehilangan banyak orang yang mencintai PSS Sleman, tinggal aku dan kamu saja (walau aku percaya tidak akan terjadi), dengan penuh keyakinan aku akan bilang bahwa dukungan pada PSS Sleman masih akan sama membakarnya, akan sama gilanya, karena kita tumbuh dalam kebebasan itu, dalam dimensi yang luas itu, dan tidak akan kita lupa bagaimana menyanyikan sepakbola dalam kehidupan. Dengan begitu, Superelja akan tetap agung dalam rentang sayapnya yang luas mengembara nusantara. Ti amo, PSS.
(Tonggos/Mei 2020)