Jelang laga kontra Persib Bandung pada Sabtu (26/4), PSS Sleman kembali dihadapkan pada kenyataan pahit: daftar absen yang panjang, performa tim yang menukik tajam, dan manajemen yang masih belum bisa membaca urgensi. Tanpa Cleberson, Fachrudin, Abduh Lestaluhu, serta Riko Simanjuntak yang kena akumulasi kartu, PSS bakalan tampil lebih compang-camping dari biasanya.
Statistik tak pernah bohong. Dari lima pertemuan terakhir dengan Persib, PSS hanya menang sekali. Sementara dalam lima laga terakhir di Liga 1 musim ini, PSS kalah empat kali dan hanya menang sekali. Sedangkan Persib datang sebagai tim dengan tren kemenangan impresif, mencetak gol dengan mudah dan stabil di jalur kemenangan. Secara performa dan materi, pertandingan ini adalah pertarungan dua kutub yang berbeda: satu tim percaya diri mengejar gelar, satunya lagi sibuk menyelamatkan muka.
Yang lebih mengkhawatirkan, bukan hanya hasil buruk yang menumpuk, tapi bagaimana tim ini bermain tanpa identitas. Tidak ada konsistensi, tidak ada kreativitas, tidak ada kepemimpinan di lapangan. Beberapa pemain seolah bermain hanya untuk menyelesaikan kontrak, bukan untuk memperjuangkan logo di dada. Dan parahnya, situasi ini seperti tidak direspon oleh manajemen.
Dalam kondisi begini, lagi-lagi, suporter tak bisa terus diminta “sabar” tanpa diberi arah. Apa yang sudah dilakukan untuk keluar dari tren negatif ini? Di mana evaluasi yang sebenarnya? Rotasi tak berjalan, pemain cadangan tak berkembang, dan pelatih dibiarkan jalan sendiri menghadapi badai. Kalau terus begini, tinggal menunggu waktu sebelum degradasi benar-benar terjadi.
Laga melawan Persib akan jadi ujian mental, bukan hanya bagi pemain, tapi bagi seluruh struktur klub. Jika PSS kembali tampil seperti lima laga terakhir, jangan harap ada ampun dari lini depan Persib yang konsisten tajam. Dan kalau tak ada perubahan setelah laga ini, bisa dipastikan: musim ini hanya akan jadi pengulangan dari musim-musim buruk sebelumnya, dengan drama yang sama, dan solusi yang tetap nihil.
Ditulis oleh: Pandhus
Poster: Bangun