44 Tahun PSS: Sleman dan Sepakbola, Rumah Bagi Banyak Orang

disclaimer: tahun ini peringatan hari lahir PSS diperingati dengan kedalaman tulisan dari Pandhu.

44 tahun silam klub sepakbola lahir dari sebuah kota kecil sisi utara Yogyakarta. Atas dasar kesenangan pada olahraga kulit bundar para pendiri melahirkan klub sepakbola dengan ambisi sederhana; dapat menghibur orang banyak. Kini klub sepakbola tersebut telah jadi rumah bagi banyak orang, PSS dan Sleman adalah tempat bagi kami untuk menikmati matahari terbit juga terbenam hari lepas hari. Terimakasih Sudarsono KH, Suryo Saryono, Hartadi, dan para pendiri PSS terdahulu. Doa kami kirim untuk Mbah Kidi, Pak Pardji, Babe, Gandhang, juga para pendahulu kami, sebab semangat warisannya masih terus kami jaga.

***

20 Mei bukan saja diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, di Sleman hari ini juga menjadi sejarah yang amat besar nilainya; lahirnya PSS Sleman. Aku membayangkan para pendiri yang saat itu berusia tidak jauh beda dengan kita saat ini sedang gila-gilanya pada sepakbola. Sebelum PSS lahir, sepakbola di Sleman memang sudah ada. Lewat persahabatan antar kampung, bergulirnya pertandingan 17 Agustusan, sampai pertandingan antar kecamatan. Namun setelah PSS lahir dengan semangat kolektif, sepakbola di Sleman berjalan lebih sistematis. Mula-mula klub internal di PSS hanya berjumlah 5 tim, mereka pula yang membidani lahirnya PSS, sebab syarat mendirikan klub perserikatan –pada waktu itu- minimal mesti punya 5 klub sepakbola internal. 5 tim tersebut berasal dari beberapa kecamatan; Mlati, Godean, Kalasan, Seyegan, dan Sleman. Lambat laun muncullah klub sepakbola dari tiap-tiap kecamatan yang ada. Merekalah pionir sepakbola Sleman pada awalnya, yang mengenalkan sepakbola Sleman pada orang tua kita, dan orang tua mengenalkan pada kita. Tim internal juga menjadi aktor utama keberhasilan PSS menembus kasta tertinggi Liga Indonesia setelah promosi di musim 1999/2000, sebab pemain-pemain PSS berasal dari tim-tim lokal tersebut.

PSS sejauh sejarah yang ada adalah tim kecil, lahir dari kota kecil dengan keadaan sederhana. Oleh karenanya butuh 24 tahun untuk kemudian promosi ke kasta tertinggi mengingat kondisi finansial yang tidak bagus-bagus amat. Menjadi juara 2 sekaligus mendapat tiket promosi di musim 1999/2000 adalah hal yang begitu mengejutkan. Pada awal musim, dengan menyadari segala keterbatasan jajaran manajemen tidak mematok target tinggi. Dengan dana yang digelontorkan hanya Rp 131.295,- mulai dari persiapan hingga pembubaran tim, hasil yang ada justru lebih disyukuri oleh seluruh elemen PSS. Dari situlah kemudian perjalanan panjang PSS dilekasi, berjumpa kesebelasan-kesebelasan paling elit dari seluruh penjuru nusantara.

Menengok sejarah sebagai kisah kukira cukup penting untuk menjadi pembanding apa yang sudah terjadi dan menjadi pegangan pada apa yang akan dihadapi. Sepanjang perjalanan kondisi PSS kerap terbang tinggi kemudian tenggelam, dan juga sebaliknya. PSS pernah menggila pada musim Divisi Utama 2003 hingga 2004, namun harus degradasi ke kasta kedua akibat dampak dari bencana alam tahun 2006. Butuh lebih dari 10 tahun dari itu untuk dapat bersaing lagi di kasta tertinggi. Kini Superelja siap terbang tinggi lagi, dengan ribuan umat pendukungnya aku yakin sayap-sayapnya akan lebih kuat melewati derasnya arus angin, dan paruhnya yang keras siap memangsa musuh tanpa ampun, dan matanya yang begitu tajam dan tak tahu rasa takut menjadi ketakutan tersendiri bagi lawan.

20 Mei selalu kita rayakan sebagai hari lahir PSS Sleman, atas lahirnya klub kebanggaan umat Superelja. Nama yang menjadi rumah bagi banyak orang, tempat yang selalu dituju banyak orang untuk pulang di sela-sela kehidupan duniawi, pada kesibukan yang bikin penat diri. PSS menjadi rumah bagi banyak orang, sebagai titik temu dengan sebaya, meluapkan emosi dan bahagia, dan lain-lain, dan sebagainya. Doa kami kirim di hari lahirmu ini, dari manusia-manusia lereng gunung, dari jalan-jalan dusun dan petak-petak sawah, dari batas kota sampai sudut-sudut nusantara dimanapun penyukamu kini berada. Cinta kami beri beri cuma, oleh anak-anak kecil yang ramai bermain mengenakan jersi Superelja, oleh para sebaya yang melulu ngobrol sepakbola saat bersua, oleh orang-orang tua yang turut bahagia tanah kelahirannya kerap disebut dimana-mana. Selamat ulang tahun Superelja, semoga kita semua lekas dipertemukan ya.

Pandhus,

Mei 2020

Recent Posts

Social Media