“.. Sedihmu segera berlalu, dan malammu penuh dengan rindu..” – Over Distortion.
Tinggal hitungan hari sebelum sepakbola lekas kembali. Tetapi wabah Corona belum juga mereda, dan kelanjutan liga mungkin membawa risiko baru.
Sejak Maret lalu, karena pandemi yang kian menjadi, liga sementara berhenti. Wabah yang mula-mula dianggap biasa saja oleh para yang mulia akhirnya sampai juga. Membawa kepanikan dan juga duka karena banyak jatuh korban jiwa. Segala aktivitas kehidupan kemudian dipaksa istirahat, termasuk sepakbola. Klub peserta liga dengan terpaksa harus bertahan dalam ketidakpastian. Musim semi pun terasa panjang dan suram.
Setelah cukup lama berhenti, manusia mencari jalan keluar, dan pada Mei lalu Bundesliga adalah yang pertama menemukan jalan kembalinya sepakbola. Dengan aturan super ketat, federasi Liga Jerman melontarkan perintah pada setiap tim yang berlaga. Pemain harus dipastikan menelan vitamin dan minum banyak air untuk menjaga daya tahan tubuh, menjaga jarak di bench, sampai tidak boleh dikunjungi atau berjumpa dengan keluarga.
Liga-liga lain di Eropa kemudian segera menyusul juga. Puncaknya Agustus kemarin Liga Champions menemukan juaranya. Di Lisbon, Bayern Munich menutup tirai musim 2019-20 sebagai jawara. Sepakbola Eropa boleh dikatakan berhasil berdampingan dengan virus Corona. Apa yang didapat merupakan bukti manjunya negara menghadapi wabah yang melanda. Dengan kerja sama yang apik dari segala pihak, klub-klub di benua biru berhasil berkembang dalam situasi yang sangat sulit.
Jauh dari Lisbon, sepakbola di tanah air perlahan mencoba bangkit. Meski hari demi hari kasus terus naik, seluruh kontestan mau tidak mau harus berjalan berdampingan dengan virus. Liga dipastikan lekas kembali awal Oktober nanti. Beberapa keputusan penting diambil federasi, salah satunya seluruh pertandingan sisa dihelat di Pulau Jawa dengan menerapkan protocol kesehatan.
Di Jombor Lor Kabupaten Sleman, akhir bulan lalu PSS Sleman sudah menggelar latihan perdananya. Komposisi tim tidak berubah meski sempat diterpa rumor beberapa pemain yang belum sepakat. Lewat kanal media sosial ofisial, kabar latihan tiap hari dapat kita dengar, kadang PSS fans dapat menyaksikan latihan secara virtual lewat youtube channel tim. Kabar lain seperti unggahan foto latihan atau saat tim menjalani swab test juga dapat terpampang jelas di akun media sosial berlogo burung. Teranyar, ada pernyataan swab test yang akan rutin dilakukan seluruh pemain dan ofisial dua minggu sekali. Kini, skuat Super Elja menatap mantap liga di depan mata.
Pada 1 Oktober nanti, Super Elja akan menjamu skuat Macan Putih di Maguwoharjo. Pertandingan tersebut juga akan menjadi tanda pembuka dimulainya kembali liga. Seharusnya pada pekan ke-4 nanti PSS berjumpa Persebaya, namun perubahan jadwal dirilis operator liga karena alasan pindahnya home base beberapa klub peserta. Meski demikian, nampaknya PSS maupun Persik tidak menemui halangan, sebab kedua tim tampak sudah matang melakukan persiapan. Walau datang sebagai tim promosi, Munyeng cs sudah mesti waspada pada tamunya nanti. Terlebih, tim asuhan Budi Sudarsono sudah sempat melakoni satu laga uji coba melawan Martapura FC dan menang telak 3-0.
Pada lanjutan liga nanti, sudah dipastikan pertandingan bakal digelar tanpa adanya pemain kedua belas. Di linimasa santer terdengar kabar sanksi untuk tim peserta jika suporternya nekat datang ke arena laga. Meski belum ada rilis final tentang hukuman regulasi tersebut, alangkah bijak jika tim peserta lekas mengajak kerja sama suporternya agar tidak membentuk kerumunan pada saat timnya bertanding.
Sementara itu, melalui akun resminya, BCS PSS sudah mulai bergerak dengan menyuarakan himbauan setelah melakukan forum virtual. BCS PSS merilis kampanye pemasangan bendera di sepanjang jalan tempat latihan sampai Stadion Maguwoharjo. Pada poin lain juga tertulis himbauan untuk tidak membuat kerumunan atau nonton bareng guna menghindari cluster baru di wilayah Yogayakarta.
Secara umum, tentu saja ada suara-suara yang menyerukan agar berpikir kembali untuk melanjutkan liga sampai keadaan mereda. Kita tahu, pandemi yang menyerang tidak hanya menggagalkan banyak rencana, namun juga menghentikan aktivitas umat manusia, bahkan menelan banyak korban jiwa. Apa yang akan terjadi mungkin lebih sulit. Sekarang, dengan virus yang menjadi ancaman membuat keputusan bijak adalah satu hal berarti dan bermanfaat untuk orang-orang di sekitar.
Sudah cukup lama sepakbola tenggelam dan esok cerah semoga lekas datang. Laga-laga Super Elja akan dapat kita nikmati bersama, meski sebatas layar kaca. Rindu yang mengetuk berkali-kali sedikit terobati, meski perjumpaan belum juga terjadi, kau tahu kita akan menjadi lebih kuat lagi.
(Pandhus)