Kau tiba waktu malam, arloji mengarah pukul sembilan. Lima belas menit kemudian, kau perlahan mendekati lingkaran. Berjumpa ramai sebaya yang kau anggap tak sekadar teman. Dari botol tutup kuning, air dituang, menemani percakapan, mengalir buram mengisi gelas demi gelas. Buat kami, cerita sepakbola tak habis jadi kilasan-kilasan menyenangkan: gol dari pemain andalan, kekalahan pada detik akhir yang menyakitkan, perjumpaan dengan kawan. Semua terlintas, saling isi, berjalinan.
Hari berganti dan pertandingan lekas sebentar lagi. Mesin-mesin kendaraan dimatikan. Digantikan suara-suara para pemuja sepakbola. Bunyinya menggempur hatimu berjam-jam. Tak ada sisi kosong di teras stadion, riuh suara bersautan, bernyanyi warna dan aksara kebanggaan.
Tim kami, diluar dugaan membuka keunggulan. Jefri, Tuharea, dan Baha mencatatkan namanya. Tiga angka kau bawa pulang, jadi rekor apik pertandingan tandang. GBT yang megah jadi saksi, kuatnya unggas lereng Merapi. Waktu penuh, lingkaran perlahan ditinggalkan kemudian. Menyimpan cerita dan kenang, pada lain hari untuk berjumpa kembali.
Surabaya, 29 Oktober 2019.
(Pandhus)